Langsung ke konten utama

Keadilan, Cita - Cita, dan Pandangan Hidup

Keadilan

Keadilan merupakan suatu hal yang berkenaan dengan sikap dan tindakan yang menuntut agar sesama manusia dapat memenuhi hak dan kewajibannya

Menurut saya, keadilan itu sendiri berbeda-beda maknanya, pengertiannya, dan pelaksanaannya tergantung dari sudut pandang orang tersebut.


Keadilan berasal dari bahasa Arab yaitu "adil". Kata adil berarti tengah, adapun pengertian adil adalah memberikan apa saja sesuai dengan haknya. Keadilan berarti tidak berat sebelah, menempatkan sesuatu ditengah-tengah, berpihak kepada yang benar, tidak sewenang-wenang. Keadilan juga memiliki pengertian lain yaitu suatu keadaan dalam kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara memperoleh apa yang menjadi haknya sehingga dapat melaksanakan kewajibannya.





Keadilan juga tidak dapat diartikan sebagai sama rasa sama rata karena sesuatu dapat dikatakan adil apabila sesuai dengan tempat dan kebutuhannya. Ada suatu kasus seperti ini, sebuah keluarga memiliki dua orang putra. Sang kakak sedang mengenyam pendidikan di SMA, sedangkan sang adik duduk di bangku SD. Orang tua dari anak tersebut memberikan uang saku kepada masing-masing anak Rp.5.000,00. Tindakan ini tidak dapat dikatakan sebagai sebuah keadilan. Alasannya karena tidak sesuai dengan kebutuhan. Seperti yang kita ketahui kebutuhan seorang pelajar SMA lebih banyak dari pada seorang pelajar SD. Mengapa demikian? Karena dilihat dari jumlah mata pelajarannya saja sudah berbeda, belum lagi jika guru memberikan tugas yang bermacam-macam, tentu akan membutuhkan biaya yang lebih. Jika orang tua dari anak tersebut memberikan uang saku sebesar Rp.15.000,00 kepada sang kakak, dan Rp.5000,00 kepada sang adik maka barulah kasus ini mengandung unsur keadilan. Jadi jangan pernah berasumsi sekali pun bahwa keadilan dapat diartikan sebagai sama rasa sama rata



Cita-Cita

Cita-cita merupakan suatu keinginan yang diharapkan dan diusahakan agar terjadi di masa depan. Cita-cita biasanya akan berubah seiring waktu, situasi, kondisi, dan pola pikir. Mungkin saat kita masih kecil, umumnya jika ditanya tentang cita-cita kita akan menjawab ingin jadi polisi, tentara, dokter, dan masih banyak lagi lainnya. Tapi seiring waktu biasanya cita-cita akan berubah mengikuti perkembangan dari orang yang bersangkutan.




Banyak contoh yang terjadi disekeliling saya. Salah satunya ada seseorang yang sewaktu kecilnya bercita-cita menjadi seorang polisi, tetapi setelah dewasa, ternyata perkembangan fisiknya kurang sehingga orang tersebut tidak memenuhi syarat menjadi seorang polisi. Kasus lainnya, seorang anak yang bercita-cita menjadi dokter. Dalam pandangan seorang anak yang usianya masih muda dan belum mengetahui dunia yang sebenarnya pasti menjadi dokter sebuah kebanggaan. Seperti perompak yang bertahun-tahun berlayar meninggalkan daratan demi mencari sebuah harta karun dan akhirnya berhasil. Rasa senang yang tidak dapat digantikan oleh apapun. Anak ini kemudian tumbuh dewasa, dia baru menyadari betapa sulitnya menjadi seorang dokter. Biaya kuliah yang mahal, persaingan yang ketat, waktu pendidikan yang lama, dan masalah masalah lain yang harus dihadapi jika menjadi seorang dokter. Akhirnya anak ini dengan berat hati melepas cita-citanya menjadi seorang dokter dan berpikir lebih realistis lagi untuk menemukan cita-cita dia yang sesungguhnya.


Jika membahas cita-cita, saya jadi teringat mengenai cita-cita yang saya inginkan. Saya tidak ingin menjadi seorang dengan pangkat tinggi dan gelar yang panjang, atau menjadi seorang yang terkenal di seluruh dunia. Cita-cita saya sangat sederhana tetapi belum tentu ada orang yang bisa meraihnya. Saya hanya ingin sukses di dunia dan akhirat. Ukuran sukses di dunia untuk saya yaitu bisa membahagiakan oarng-orang terdekat saya yang saya sayangi, dan dapat berguna bagi orang lain.


Pandangan Hidup

Menurut saya, pandangan hidup merupakan sebuah pemikiran seseorang terhadap suatu kehidupan yang dijalani. Oleh karena itu pandangan hidup antara orang satu dengan lainnya pasti berbeda meskipun sesekali ada yang memiliki pandangan hidup yang sama. Perbedaan ini dapat disebabkan oleh cara seorang anak dibesarkan dalam keluarga ataupun lingkungan yang membentuknya. Jika seorang anak yang dari kecilnya berada di lingkungan yang mengharuskan berjuang lebih keras untuk bertahan hidup, dia akan lebih menghargai sebuah kehidupan dan selalu berusaha keras meskipun keadaannya sudah menjadi sebaliknya. Baginya setiap hari baru merupakan kesempatan yang tidak boleh disia-siakan.




Pandangan hidup seseorang dapat berikatan erat dengan cita-cita, sehingga banyak orang yang mengartikan pandangan hidup sebagai motto hidup yang berkaitan juga dengan filsafah. Filsafah yang terkenal dan banyak orang pakai seperti menjadi air yang mengalir, menjadi sebuah lilin, dan masih banyak lagi yang lainnya. Bagi saya karena cita-cita saya dapat berguna bagi orang lain maka motto hidup saya jadilah seperti pohon kelapa. Mengapa saya memilih ini untuk menjadi motto saya? Karena pohon kelapa dapat tumbuh dimanapun, baik di pegunungan atau bahkan pantai sekalipun. Selain itu pohon kelapa setiap bagiannya dapat bermanfaat bagi makhluk hidup lainnya. Akar kelapa dapat dijadikan penangkal banjir karena mampu menyerap air dalam jumlah banyak. Batang pohon kelapa dapat digunakan sebagai bahan struktur interior, daun kelapa yang muda dapat digunakan untuk membungkus makanan, daun kelapa yang tua dapat digunakan sebagai pembuatan atap maupun dinding, batang daunnya dapat dimanfaatkan sebagai sapu, begitu pula bagian lainnya seperti, daun kelapa kering, air kelapa, daging buah kelapa, tempurung kelapa, sabut kelapa, dan bunga kelapa. Semuanya memiliki manfaat masing-masing yang berguna bagi makhluk lain yang berada disekitarnya, dan saya ingin menjadi sepertinya.

Komentar